Mengelola keuangan dengan bijak itu penting, supaya kita jangan sampai merasakan pusingnya punya dompet cantik tapi kosong, padahal tanggal gajian masih lama. Jujur saja, dulu aku pernah merasakan itu, ketika masih sekolah dan kost. Pusing tujuh keliling kalau uang kiriman orang tua sudah habis, sementara jatah kiriman berikutnya masih lama.
Berangkat dari pengalaman ketika kost itu, aku mulai belajar bijak dalam mengelola keuangan. Dan Alhamdulillah, kebiasaan itu terbawa sampai sekarang, sehingga aku bisa tetap menikmati hidup dengan menjalani hobi traveling. Ya, meski pekerjaanku hanya seorang karyawan dengan gaji yang tidak terlalu besar, dan berstatus emak-emak dengan beberapa orang anak.
Banyak yang penasaran dan bertanya padaku, “mba kok bisa sih jalan-jalan terus? Gajinya besar ya? Atau kerjaannya emang berhubungan dengan travel?”, dan berbagai pertanyaan lain yang jawabannya akan mengarah pada bagaimana caraku menjaga keseimbangan antara hobi traveling, pekerjaan, dan rumah tangga.
Nah, supaya ngga penasaran dan terus bertanya-tanya bagaimana caranya aku bisa tetap traveling, dan terlihat begitu menikmati hidup, berikut aku share beberapa tips sederhana dalam mengelola keuangan dengan bijak;
1. Membuat Angaran & Mematuhinya
Membuat anggaran pengeluaran dari gaji atau pendapatan lainnya memang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah disiplin dan mematuhi anggaran yang sudah kita buat sendiri. Aku memakai cara klasik untuk bisa patuh terhadap anggaran, yaitu dengan memisahkan uang ke dalam amplop-amplop dan diberi nama sesuai dengan peruntukannya.
Kadang, ada saat aku tergoda dan terfikir untuk melanggar komitmenku sendiri pada anggaran. Biasanya godaan itu tidak jauh-jauh dari traveling. Jika sudah tidak tahan dengan godaan itu, aku akan melakukan subsidi silang. Kurangi pengeluaran dari satu amplop, sehingga kelebihannya bisa digunakan untuk menambah isi amplop lain yang butuh dana lebih. Biasanya, cara ini cukup ampuh untuk tetap bisa disiplin dan patuh pada anggaran belanja.
2. Manfaatkan Promo & Diskon
Kalau mengingat gaji yang tidak seberapa, rasanya memang mustahil untukku bisa memenuhi hasrat untuk traveling ke banyak tempat. Tetapi jika mau cermat, ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan agar tetap bisa traveling dengan budget yang sangat minim. Salah satunya yaitu memanfaatkan berbagai promo dan diskon menarik. Seperti, promo tiket pesawat murah, dan diskon hotel.

Begitu juga dalam hal berbelanja kebutuhan rumah atau dapur. Harus cermat membandingkan harga dan kualitas. Manfaatkan berbagai diskon yang ditawarkan oleh supermarket. Biasanya, setiap akhir pekan, supermarket melalui socmed akan merilis katalog diskon untuk berbagai kebutuhan pokok seperti minyak goreng, telur, daging, dll. Kita tinggal bandingkan harga melalui katalog-katalog di socmed masing-masing supermarket, dan menentukan kemana akan berbelanja.
Akan tetapi ada juga tawaran diskon yang perlu dicermati terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Karena ada sebagian penjual yang menjadikan label diskon atau sale hanya sebagai gimmick, atau pemanis untuk menarik minat pembeli. Triknya dengan menaikkan harganya terlebih dahulu, baru kemudian diberi label diskon besar-besaran, semisal “Sale Up To 75%”.
3. Produktif Untuk Menambah Sumber Penghasilan
Kembali lagi ke cerita ketika dulu masih sekolah dan kost. Ide untuk menjadi produktif dan menghasilkan uang sendiri ini muncul setelah merasa menyesal karena tidak bisa mengatur uang kiriman ortu dengan baik. Mau minta lagi, rasanya malu dan takut. Lalu aku terfikir untuk berjualan di sekolah. Aku memulai dengan mencoba membuat kue donat kentang pada malam hari, lalu besoknya kubawa ke sekolah dan kutawarkan kepada teman-teman di kelasku. Alhamdulillah, laris manis. Dengan begitu, uangku berkembang dan berputar. Aku jadi tidak perlu merasa pusing lagi karena kehabisan uang.
Belajar dari pengalaman jaman sekolah itu, aku jadi menyadari bahwa, menjadi produktif dan punya tambahan penghasilan itu penting karena dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi. Kalau sekarang, perilaku produktifku yaitu menjadi freelance writer, kadang berjualan online juga, atau apa pun yang bisa menghasilkan uang halal.

Nah, kalau produktif di bidang traveling, aku biasa membuat trip-trip murah ke berbagai destinasi menarik. Pasarnya adalah para backpacker atau traveler budget, atau mereka yang ingin jalan-jalan tetapi takut sendirian. Jadi aku bisa sambil menyelam minum air. Jalan-jalan gratis dengan menjadi guide atau travel organizer, sekaligus mendapat penghasilan serta banyak teman baru. Asik, kan?
4. Menyediakan Dana Tak Terduga
Dana tak terduga sangat diperlukan untuk jaga-jaga jika sewaktu-waktu terkena musibah, atau ada kejadian-kejadian yang bersifat insidentil dan mengharuskan adanya pengeluaran tambahan tanpa bisa ditunda.
Contoh saja, tiba-tiba mesin pompa air rusak dan harus diperbaiki, atau diganti dengan yang baru sesegera mungkin. Karena jika tidak segera, di rumah tidak akan ada air, padahal air termasuk kebutuhan wajib bagi manusia di setiap harinya. Nah, karena biaya perbaikan atau beli pompa air ini kan buka pengeluaran rutin, sehingga tidak dianggarkan setiap bulannya, maka dananya bisa diambil dari pos dana cadangan untuk biayabtak terduga.
5. Menabung, Berinvestasi, & Asuransi
Jujur saja, tabungan dalam bentuk uang yang disiplin dan konsisten setiap bulan, saat ini aku tidak punya. Kalau investasi, rumah yang kutinggali saat ini bersama keluarga adalah satu-satunya investasiku. Iya, selama ini yang menjadi prioritasku memang traveling. Karena kenangan indah bersama keluarga selama traveling juga merupakan investasi yang berharga dalam kehidupan. Padahal menurut Perencana Keuangan – Safir Senduk, salah satu tips bijak mengelola keuangan adalah dengan memiliki investasi sebanyak-banyaknya.
Tadinya kufikir, fasilitas kantor berupa BPJS Ketanegakerjaan (Jaminan Hari Tua) & BPJS Kesehatan sudah cukup untukku dan keluarga. Tetapi semenjak anak-anak mulai sekolah, dan merasakan betapa biaya pendidikan itu mahal, akhirnya aku mulai tersadar bahwa selama ini aku sangat kurang dalam berinvestasi. Padahal, anak-anak butuh jaminan dana untuk biaya pendidikan dan masa depannya.
Tetapi waktu tidak dapat diputar, kan? Jadi saat yang tepat untuk mulai menabung, berinvestasi dan asuransi, adalah sekarang.
Yuk, keep traveling and tetap bijak mengelola keuangan! 😀
Investasi yang jarang digunakan, padahal bisa menjadi alternatif yang lebih baik dibanding menabung dalam mempersiapkan travelling
Iya betul
Emang ya mbk noe pusing pala barbie ngrasain dompet cantik yg kosong melompong hikks
Ayo atur ulang kebijakan keuangannya, biar gk kosong hehe
Setuju…. kalau kita paksain utk mengelola keuangan pasti bisa
Hehe, sip mak Astin
Selamat ya mak buat lahiran debay nya. Baru lahiran tapi cepet banget apdet blognya. kereeen…
Makasiih mak Xaveria, huhuu.. Battle bgt ini antara ngurus bayi sama ngurus blog 😀
keluarga ini hebat…bisa jalan2 terus deh…mupeng jadinya…sepertinya aku butuh asuransi juga 🙂
Aah, mba Dwi bisa ajaa.. Dikau jg bisa kok bumiill… *elus2 perut* sehat2 yoo sm debay nyaa
bagus nih tipsnya, sama mba soal amplop2 itu, tp gitu deh sering tidak konsisten dengan penggunaannya hehehe
Ahahahh… Makanya aku jg keseringan subsidi silangnya akhirnya :p yg penting jgn defisit yoo
Jempol mbak pengelolaan keuangannya… kuncinya disiplin n konsisten kl yaa… klo aku msh mengalir sajaa…hiks…..btw smg menang mbak 🙂
Hihi.. Makasiih mba Nani, gpp ngalir juga, yg penting heppy kaan
Tahun ini aku keleleran nggak bisa mengelola keuangan dengan bijak. Hiksss…. bawaannya ppengen jalaaaaan terus meski sudah dingatin oleh suami. Pyuuh.
Naik gunung terus yaa hihi… Aku pingin tp blm bisaa 😀
Yang nomor 2 itu aku banget mbak. Kalau weekend sebelum belanja pasti liatin satu2 katalog diskon dan promo dari beberapa supermarket. Begitu ketahuan mana yang paling murah, baru deh disamperin. Hahaha
Toss kakaak, haha… Ogah rugi pokoknya yaa