Sebelumnya ngga pernah terfikir untuk melakukan perjalanan wisata khusus untuk menyaksikan fenomana gerhana matahari. Meskipun hunting sunrise dan sunset sudah menjadi agenda wajib saat aku traveling. Terlebih jika perjalanan traveling yang kulakukan di daerah pantai atau di dataran tinggi. Tapi kalau gerhana matahari? Iya, ngga pernah kepikiran sama sekali. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan sebuah komunitas yang menggemari segala hal tentang astronomi.
Komunitas yang menamakan dirinya sebagai Astronomi Amatir Makassar (AAM) ini beranggotakan anak-anak muda yang berdomisili di Makassar. Perkenalanku dengan komunitas ini adalah ketika aku sedang traveling ke kota Makassar pada September 2014. Kebetulan waktu itu sedang ada momen International Observe The Moon Night (InOMN), yaitu malam pengamatan bulan yang dilakukan secara serempak seluruh dunia, tepatnya 8 September 2015.
Usai pengamatan, aku sempat mengobrol dengan Fadly, salah satu anggota komunitas AAM. Kami mengobrol di Anjungan Pantai Losari sambil menikmati jagung bakar. Topik obrolan kami juga ngga jauh-jauh dari hal-hal yang berbau astronomi, termasuk fenomena besar yang akan terjadi di tahun 2016. Fenomena tersebut adalah gerhana matahari total yang akan terjadi pada Maret 2016.
Fadly bercerita bahwa ia sudah memiliki rencana untuk melakukan pengamatan terhadap gerhana matahari yang akan terjadi ini di Palu, Sulawesi Tengah.
Mendenger ceritanya soal peristiwa langka gerhana matahari total ini, terbersit keinginan untuk bisa melihatmya juga. Tapi jika mengingat banyaknya biaya yang harus kukeluarkan untuk ke Palu, duh, aku nyerah deh! Sampai akhirnya aku dipaksa untuk browsing tentang kota-kota mana saja yang bisa menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.
Tau ngga apa yang memaksaku untuk browsing? Itu loh, hebohnya hestek #WisataGerhana di social media. Ya Tuhan! Betapa terkejutnya aku. Ternyata gerhana matahari total bisa dilihat dari 11 kota di Indonesia. Dan kota terdekat dari tempat tinggalku adalah Palembang. Eh tapi dasar noe dengan kaki gatalnya, liat sejumlah nama kota di Indonesia yang masuk dalam daftar, malah mupeng pingin geser dikit dari Palembang ke Belitong. Mupeng pingin wisata pantai setelah wisata gerhana usai. Juga ke Museum Kata milik Andrea Hirata
Eh, tapi abaikan saja soal kaki gatalku itu. Karena sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencari tau, mengapa Gerhana Matahari Total (GMT) begitu istimewa? Menurutku ada dua alasan utama yang membuat GMT tahun ini sangat istimewa. Pertama karena merupakan peristiwa langka yang bisa terjadi di tempat yang sama dengan jarak waktu 300 tahun. Dan alasan kedua, karena GMT kali ini hanya bisa dilihat dari dataran Indonesia.
Peristiwa Langka
Kalau melihat tabel di wikipedia, jarak terjadinya GMT rata-rata setiap 2 tahun. Akan tetapi daerah yang dilintasi oleh GMT ini selalu berbeda-beda. GMT hanya bisa dilihat lagi di satu daerah yang sama setiap 300 tahun. Artinya, jika tahun ini dari Ternate bisa melihat peristiwa GMT, berarti untuk bisa melihat lagi GMT dari Ternate kita harus menunggu selama 300 tahun. Hehe… Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri untuk masyarakat yang tinggal di Ternate dan daerah lain yang dilintasi GMT tahun ini. Jangan sampe melewatkan momen GMT ini, karena kalau nunggu next GMT di tempat yang sama, pasti udah ngga ada umur.
Sedangkan GMT selanjutnya yang sudah bisa dipastikan melintasi Indonesia, akan terjadi pada tahun 2026. Daerah mana saja yang akan dilintasi GMT ini, kita tunggu saja kabar selanjutnya dari badan negara yang terkait. Tetapi pertanyaannya, apakah di tahun tersebut kita yang hidup sekarang ini juga masih ada umur? Wallahualam. Maka sekarang selagi masih bisa, yuk jangan dilewatkan!
Selain karena kelangkaannya, karena tidak terjadi setiap tahun, apa saja alasan yang membuat kita seolah harus menyaksikan GMT? Mungkin, kata “indah” dan “mengagumi kebesaran Tuhan” masih terlalu abstract untuk menjadi alasan mengapa kita harus melihat GMT. Untuk itu, tak ada salahnya kita mencari tau, bagaimana sih proses terjadinya GMT? Keindahan apa yang bisa dinikmati?

Mari sejenak kembali ke pelajaran ilmu pengetahuan yang kita dapat di SD. GMT terjadi jika memenuhi syarat-syarat dibawah ini;
- matahari, bulan, & bumi berada dalam satu garis lurus
- bulan berada di tengah antara matahari dan bumi
- ukuran bulan dan matahari sama jika dilihat dari bumi
- piringan bulan menutupi piringan matahari (sinar matahari terhalang sepenuhnya olah bulan sehingga tidak ampai ke bumi)
Kita mungkin tidak bisa sepenuhnya menikmati detik-detik terjadinya GMT. Terlebih jika kita tidak punya kacamata khusus untuk melihat GMT. Tetapi jangan khawatir, karena dengan mata telanjang kita masih bisa melihat GMT saat matahari sudah benar-bemar tertutup oleh bulan. Saat itulah kita akan mendapat jawaban dari pertanyaan tadi, keindahan seperti apa yang bisa dilihat?
Tepat saat GMT, bumi akan menjadi gelap. Seperti malam. Tak ada cahaya. Saat itulah kita bisa dengan aman melihat langsung ke matahari. Yang bisa dilihat adalah sebuah lingkaran yang bercahaya. Nah buat yang sudah berencana melihat GMT, jangan lupa bawa kamera ya. Aku sih udah siapin kamera dengan zoom 36x untuk motret GMT, dan handphone dengan fitur timelapse untuk bikin video. *wink*
Ini ada beberapa foto bulan dan sunset yang pernah aku abadikan ketika traveling. Duh, ngga sabar kepingin motret matahari saat GMT pada 9 Maret 2016 nanti deh jadinya. Ngga lupa nanti fotonya akan diposting di instagram dan semua social media, dan cerita keseruan berburu GMT 2016 juga pasti dishare di blog ini.
Oya, buat yang tetap ingin melihat proses detik-detik terjadinya GMT, jangan pakai kacamata sunglasses biasa ya. Kalau ngga punya tanpa kacamata khusus, coba bikin box lubang jarum. Ikutin contoh gambar di bawah ini;

Hanya Di Indonesia
GMT 2016 ini memang sangat istimewa bagi Indonesia. Karena memang hanya bisa dilihat dari dataran di Indonesia. Jika ingin mrlihat dari negara tetangga, harus ke tengah lautan dulu. Sewa kapal pesiar? Bisaa bagi yang berduit hehe.
Keistimewaan ini tentu juga menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia karena para peneliti akan berbondong-bondong ke Indonesia. Ya dari pada buat sewa kapal pesiar, mending ke Indonesia sih memang. Karena apa? Karena Indonesia itu surga, Jenderal! Dari Sabang sampai Merauke, siapa yang ngga nemuin keindahan?
So, selain menawarkan fenomena GMT untuk di teliti, kota-kota yang dilintasi GMT juga bersemangat untuk menawarkan potensi wisatanya. Cek foto di bawah untuk daftar nama kota yang dilintasi GMT, dan catat waktu-waktunya;

Kalau aku nih, dari 11 kota yang dilintasi GMT, ini dia hal-hal wajib yang paling aku ingin lakukan selain menikmati GMT;
- Palembang: wisata kuliner di sekitara Jembatan Ampera, mulai dari pempek, tekwan, martabak har, sampai burgo.
- Belitung: main ke Museum Kata punya Andrea Hirata.
- Bangka: menjelajah 3 pantai terbaik di Bangka yaitu Pantai Tanjung Pesona, Pantai Tikus dan Pantai Matras
- Sampit: ke Danau Wisata Alam Salju di mana terdapat danau yang airnya berwarna biru muda karena fenomena alam yang disebabkan oleh pasir putih dan zat kapur.
- Palangkaraya: mengenal budaya Suku Dayak di museum Balanga.
- Balikpapan: saatnya back to nature dengan berkunjung ke Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai
- Palu: ya ke Togean dong ah
- Poso: menyapa patung-patung megalitik & kalamba di Lembah Bada.
- Luwuk: mandi-mandi di air terjun Salodik.
- Ternate: selfie bareng uang seribu rupiah, dengan background pulau Maitara dan Tidore.
- Halmahera: main-main di pantai di kota Tobelo
Yups! Banyak banget pesona wisata lain yang bisa dinikmati setelah nonton GMT. Kamu sudah punya rencana ke kota yang mana?
[…]
Terima kasih info tentang ini sangat bermanfaat.
Oiya sekedar info nih, bekerja di kapal pesiar berpenghasilan tinggi lho.. Bahkan bisa sekaligus keliling dunia dan itupun dibayar gaji malahan..
Semoga website ini terus menyajikan info yang menarik dan bermanfaat bagi pengunjung dan pembaca.
Besok niiih..Aduuh asli pengen baget liat dari kemaren2, momen jarang bgt padahal, tp tiap ada gerhana disuruh solat mulu..hiks T_T
Pengen ikutan nih mba Noe, tapi lagi terhalang keterbatasan modal hehe
Wah, meanrik mbak. Cuma ada di Indonesia dan pasti akan banyak juga turis yang berkunjung ke sini.
Tapi ada yang perlu dilakukan juga, kalau gerhana itu sunnah-nya sholat gerhana. Jadi jangan cuma nonton gerhana aja, tapi juga sholat gerhana juga, hehe
Peristiwa langka gini memang perlu disaksikan,,,cuma daerah buat lihatnya jauh sekali dari saya…
Tempat yang dilintasi gerhana matahari jauh dari rumah 🙁
Ganti nonton sinetron gerhana aja lah 😀
memang keren nih gerhana matahari total. Dulu waktu SD aku sembunyi dalam rumah 🙂
hmmmm komen apa ya hehehe, itu tuh itu yang di atas 🙂 kalo gitu kita lihat dari rumah aja gerhana mataharinya ya
Sekali nyelam, minum air ya Noe, saat dapat kesempatan ke beberapa daerah itu bisa mampir nikmati keindahan alam dan kulinernya. Moga berkesempatan ke salah satu destinasi tsb Maret nanti 😀
Sudah pernah ngalamin Gerhana Matahari Total sihh waktu masih umur 5 tahun. Gelap, dingin, kaget krn ayam peliharaan pada berkokok semua. Sekarang pengen lagi cuma sdg tdk berada di lokasi yg bisa melihat GMT lagi. Ke Belitong mau.. tapi belum bikin postingan kek gini buat ikut lombanya detik hahaha..#deadliner
Hiks…pengen ikut juga lah
Tapi….tapi…tapi…..
Pengen liaaaat ^_^ 300 tahun lagi mah kecuali immortal maka no chance bisa liat hehehe
gakda Jakarta or Bekasi :'(
Iyaah, jakarta bekasi gk dilewatin GMT tahun inii
Jadi pergi Palembangnya ngga?
Pinginnya gitu mba, yuk bareng. Hihi
Gerhana matahari ini bisa jadi alternatif wisata juga ya, mak. Aku belum pernah liat gerhana. Kadang takut kalo kenapa2 sama mata. huhu. *efek mata udah minus*
Hihi.. Aman kok liat GMT asal udah total bgt gerhananya, kalo menjelang dan sesudah, pas radiasinya tinggi bgt iyaa, sebaiknya jgn diliat tanpa kacamata khusus 🙂
Pekan kedua atau ketiga, nampak akan banyak tulisan soal GMT nih di reader blog. Hehe. Ga sabar juga buat nikmatin langsung GMT di Palembang. Saya berencana ke sana, Kak. Ada pertunjukan kepercayaan Tionghoa di sana. Seolah-olah ada ular naga yang makan matahari. Doakan semoga izin cuti tembus! 😀
Waah kereen, aku jg nih plan B ke Palembang kalo gk jd ke Belitong atau Ternate. Hihi… Semoga cutimu diapprove yaa.
Wah ini postingan lengkap tentang GMT bahkan sampai wisata alternatif selain menikmati GMT-nya saja.
Memang pas banget ya kesempatan yang cuman ada di Indonesia kali ini untuk jadi ajang berwisata.
Iya mba, sebab Indonesia memang ngga ada matinyaaaa. Hihi
mbak..semoga kepilih ya..aku gak ikut deh 🙂
Chela, coba cari wilayah terdekat ut nikmatin gerhana walaungk dpt yg GMT deh. Gerhana matahari sebagian juga masih ok buat diliat 😉
Semoga menang ya Noe, aku jg ikutan nih 🙂
Goodluck for us ya meeelll, toss
Pasti takjub kalau melihat langsung ya mbak. Luar biasanya, 11 tempat yang dilintasi GMT itu tempat2 kece semua. Aku mupeng lihat dari Ternate 😀
Iya mba Rien, dirimu pilih yg kota mana?
Kapan ya bisa ngikutan lihat gerhana matahari total y mba noe.. ternate tempat yg keren tuh mba..
Ayoo Fajrin, rencanain mau yg dmn? Nunggu next GMT blm tentu dpt juga looh
Itu Palu, milihnya ke Togean Island, aaaaak aku jg mau lah kalo ke situ ihihihiih ikut nah eh smoga berhasil berhasiiiil ya mbak, fenomena alam yang paling dinanti emg. Pengen sih, tapi waktunya kok nggak pas, pas suami lagi ujian hiks T_T *malah curcol* :))))
Wekeke, Togean, snorkeling nya keceeee. Yuk ah Ning, ke Togean bareng