Inilah bagian yang paling aku suka ketika berada di Selayar. Menikmati pantai-pantainya yang berpasir putih dan bersih. Air lautnya bergradasi dengan warna biru muda di sisi pantai, dan semakin pekat ke bagian yang lebih dalam. Ketika menyusurinya dengan perahu, air laut yang jernih itu menampakkan dasar laut yang dipenuhi terumbu karang. Ditambah lagi cuaca yang mendukung dengan langit yang biru cerah.

Aku menjelajah Pulau Gusung yang letaknya di sebelah barat Pulau Selayar ini sendirian. Sensasinya seperti menikmati liburan di pulau milik pribadi. Meski sebenarnya di pulau ini terdapat perkampungan penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Namun mereka semua mendirikan rumah-rumahnya di pesisir timur Pulau Gusung. Nah, di pesisir barat Pulau Gusung inilah tempat favorit untuk berwisata, untuk sekedar menyusuri pantai atau snorkeling dan diving.
Dari dermaga nelayan di desa Padang, Selayar, aku menyewa perahu seharga Rp300.000 untuk menyusuri pantai bagian barat Pulau Gusung. Mulai dari ujung Selatan hingga ke ujung Utara. Dan aku singgah di 5 pantai di sana. Dimulai dari dermaga di desa Padang, menuju Pantai Liang Kareta yang dapat ditempuh selama 30 menit dengan perahu, lalu pantai Male Malea, Pantai Liang Tarussu, Pantai Ballojaha, dan Pantai Janeyya.
Rencananya aku akan diantar pulang ke Pelabuhan Rauf Rahman di Kota Benteng, karena ujung utara Pulau Gusung lebih dekat dengan dermaga Rauf rahman dibanding kembali ke Desa Padang.
Sekarang, yuk mulai jelajahi pantai demi pantai di pesisir barat Pulau Gusung!
Pantai Liang Kareta
Di sini aku sangat menikmati panorama pantai yang cantik. Pantai dengan pasir yang putih dan bersih, dan tebing karang yang menjadi latar belakang pantai. Di sepanjang tebing karang itu terdapat lubang-lubang yang berderet. Dan itu alasan mengapa pantai ini disebut liang kareta. Dalam bahasa bugis, liang berarti lubang, dan kareta berarti kereta.
Di antara deretan lubang tersebut, terdapat satu lubang besar menyerupai gua. Lubang lain yang juga menarik perhatian adalah sebuah lubang yang cukup besar namun dipenuhi bongkahan batu karang. Seperti bekas terjadi sebuah guncangan sehingga bebatuan karang menjadi runtuh.
Jarak dari dermaga di Desa Padang ke Pantai Liang Kareta dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan perahu, dengan syarat gelombang laut tenang.
Pantai Male Malea
Pantai Male Malea memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan latar belakang pepohonan kelapa. Pantai ini terasa terlalu luas untuk aku nikmati sendirian. Tapi keelokannya membuatku enggan untuk segera beranjak.

Di pantai ini, aku sangat menikmati mengambil foto dari berbagai angle. Terkadang narsis juga, dengan bantuan ransel yang berperan sebagai tripod. Tetapi foto yang paling misterius ya itu, ransel!
Dari Pantai Liang Kareta, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja menggunakan perahu ke arah utara.
Pantai Liang Tarussu
Dinamakan Liang Tarussu karena di pantai ini terdapat tebing-tebing dengan lubang yang tembus seperti terowongan. Liang berarti lubang, dan tarussu berarti tembus dalam bahasa Bugis.
Panorama di pantai ini tidak kalah indahnya dengan di Liang Kareta. Jika merasa lelah dan ingin berlindung dari terik matahari, kita bisa beristirahat di antara cekungan atau lubang-lubang di tebing karang. Susana di dalam terowongan sangat sejuk. Sangat menyenangkan duduk di dalamnya sambil mendengarkan suara ombak yang membelai pantai berpasir dengan lembut.
Aku menghabisnya waktu lama di Pantai Male Malea ini. Setiap angle terlihat begitu menarik untuk diabadikan. Belum lagi menelusuri setiap terowongannya. Tetapi akhirnya aku harus beranjak juga ke pantai selanjutnya.
Pantai Liang Kareta pun tak terlalu jauh dari Pantai Male Malea. Hanya 30 menit saja ke arah utara dengan perahu.
Pantai Ballojaha
Jika membandingkannya dengan 3 pantai sebelumnya yang super cantik, maka pantai ini bisa dibilang biasa saja. Untungnya si bapak pemilik perahu yang aku sewa mengetahui satu rahasia yang tidak banyak diketahui orang lain. Rahasia itu adalah keberadaan 2 gua yang ada di sekitaran Pantai Ballojaha.
Untuk mencapai goa kami harus trekking sejauh kurang lebih 1 km melewati jalan setapak yang dipenuhi bebatuan karang. Jika hanya menggunakan sendal dan tak hati-hati, kaki bisa tersandung dan luka. Aku sampai salut dengan pemilik perahu yang memanduku itu. Dia telanjang kaki!
Gua yang pertama yang kami temui merupakan gua dengan mulut vertikal. Diameter mulut gua sekitar 10 meter. Di bagian bawah terdapat genangan air yang menurut si bapak pemilik kapal, lubang gua itu tersambung dengan laut. Tidak ada yang pernah memasukinya karena konon gua ini dihuni oleh ular besar. Gua yang belum punya nama itu, mungkin cocok dinamai gua ular.
Gua yang kedua lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari gua ular. Aku menamainy a gua kelelawar, karena banyak kelelawar yang bersarang di dinding-dinding gua itu. Sama seperti gua ular, di gua kelelawar juga terdapat air di dasarnya. Di gua ini terdapat stalagtit dan stalagmit yang cantik untuk dijadikan objek foto. Ratusan kelelawar yang bergelantungan di dinding-dinding gua, dan akan berterbangan di sekitaran mulut gua jika kita berteriak.
Pantai Janeyya
Pantai yang berada di ujung utara Pulau Gusung ini memiliki keunikan tersendiri. Di sini terdapat sebuah lubang yang biasa disebut Timbula. Saat air laut pasang, pada lubang ini akan terbentuk sebuah pusaran sehingga air laut tersedot ke dalam lubang.
Sedangkan saat air surut, kita dapat melihat air yang bergolak dan mengalir keluar dari lubang tersebut. Hati-hati, jangan sekali-kali mencoba untuk masuk ke dalam lubang Timbula karena mungkin bisa terperosok dan tak dapat kembali lagi.
Garis pantainya sangat panjang dengan pasir putih yang lembut. Dilatar belakangi dengan tebing karang yang penampakannya tak jauh berbeda dengan yang ada di Liang Kareta. Terdapat lubang-lubang dan bongkahan reruntuhan batu karang.
Menjelang sore, biasanya babi-babi hutan keluar dari hutan dan mencari makanan di sekitaran pantai. Bagiku, ini adalah keunikan lain yang bisa dinikmati selain Timbula, dan tebing-tebing karangnya.
Sore mulai menjelang ketika aku harus meninggalkan pantai Ballojaha. Hari masih terang dan langit masih biru. Bulan separuh mulai terlihat dan menjadi kejuatan lainnya yang aku dapatkan di pesisir barat Pulau Gusung yang serupa surga.
Untuk melihat lebih banyak foto-foto pantai di sepanjang pesisir barat Pulau gusung, bisa dilihat di Photo Blog dengan tittle West Coast of Gusung Island #1 & West Coast of Gusung Island #2.
How to get there. Untuk menuju Selayar dari Kota Makassar bisa dengan 2 cara, bisa menggunakan pesawat atau jalur darat & laut. Dengan pesawat perjalanan tentu bisa menghemat waktu. Hanya saja pesawat perintis oleh wings air tidak beroperasi setiap hari, dan lagi harganya lebih mahal, yaitu sekitar Rp400.000,-
Jika memilih kombinasi antara jalur darat & laut, bisa naik bis dari Terminal Malengkeri Makassar dengan tarif Rp150.000,- (sebelum kebaikan BBM). Bis ini berangkat 2 x sehari yaitu jam 9 pagi dan jam 1 dini hari.
Dari Kota Benteng di Pulau Selayar, jika ingin menyewa perahu dari desa Padang bisa naik angkutan umum dari pelabuhan Rauf Rahman. Sewa perahu untuk mebjelajahi pulau gusung juga bisa dari dermaga Rauf Rahman jika tak mau repot ke Desa Padang.
Tips Backpacking ke Pulau Gusung
- Usahakan berangkat pada bagi hari agar dapat menikmatiseluruh pantai yang ada di pesisir barat Pulau Gusung
- Untuk menghemat biaya sebaiknya bersama beberapa orang teman agar bisa share cost sewa perahu
- Bawa air minum yang banyak dan juga camilan ya, ngga ada pedagang soalnya.
- Jangan lupa sunglasses dan sunblock ya 😉
- And… jangan buang sampah sembarangan
Sewa Perahu: Daeng Tison 0813-5563-9150
Sewa alat Snorkeling & Diving: Om Anca 0821-8888-4788 / 0856-5622-2202
Yang tepat adalah Pantai Bone Malea, bukan Male Malea. Maaf sedikit koreksi, he heee. Keren, reportasenya mbak
Noe, bunda padahal udah komentar lho tentang Jelajah Pantai Pulau Gusung ini via android bunda di grup BW tapi koq gak ada ya. Jadi ya sekarang aja deh bunda komentar ya. Itu fotonya bagus-bagus hasil jepretannya pakee Camera apa sih, atau hanya camera hape? Noe, apa gak serem tuh travel sendirian ke tempat yang ada pusaran timbula, ada pasang air laut bisa disedot oleh pusaran itu dan kalau keadaan kering hiiii serem amat kalau keinjek akan terperosok dan glek gak balik lagi ke dunia. Noe, keren banget sih berani-beraninya sendirian. Salut banget bunda.
pantainyanya bersih ga kaya di jawa yang sebagian besar udah isi sampah, makanya seneng aku pengan ke luar jawa buat wisata alam
Pantainya asli cakep – cakeep yaa..dan bersihnya itu lho! Mungkin karena belum terlalu ramai turis juga yaaa
pantainya instagramable semua ya mba. apalagi karang yang berlubang itu, bikin mupeng bangeet.
Noe mbok buka open trip gitu kita kemana bareng hahahaha. Jadi kan aku ga kayak biasanya ngericuhin dirimu untuk urusan tiket buahahahahaha
Cantiiknya, kak Noe…
Aku jadi kangen bau laut.
Ehehhe~
saking uda lamanya gak ke Pantai.
Gak kaya Rangga sama Cinta.
Pantai nya bagus-bagus banget ya..aku udah lama nih nggak main ke pantai. Terkahir sewaktu ke Anyer.
Masya Allah cantik dan bersih ya pantainya cocok nih buat orang-orang yang ingin menepi dari rutinitas. Semoga aja saya bisa kesana sama keluarga.
Mbak Noe 300 ribu sewa perahu itu utk satu org atau sewa satu perahu? Jd dr dermaga lalu menuju ke lima pantai itu kemudian balik lagi ke dermaga ya rutenya?
Btw aku penasaran bedanya babi rusa dengan babi hutan. Kalau gak salah babi rusa termasuk hewan yg langka dan dilindungi kan ya?
Aku lupa deh kapan ya terakhir ke pantai. Kayaknya jaman kuliah, pas ikut acara kampus. Jadi rindu pantai nih setelah baca tulisan Mba Noe hehehe
MasyaAllah liat pantai jadi rindu pantain. Sudah lama pengen liat gua tapi sampai sekarang blm kesampaian smg dimudahkam jg jalan2 ke sana
Dijak berkeliling pantai, ombak, birunya laut, pasir putih duh gemes mbaa. Udah lama nggak mantai, jagi kangen pantai.
Travelingmu jauh-jauh banget mba, mupeng
Treking ke gua wah seru ituya, aku belum pernah loh masuk2 gua gitu apalagi di pantai
Indonesia Timur ini yaaaaa, cakep-cakep banget pantainya…. Panjai Ballojaha yang Mbak Noe bilang biasa saja, menurutku cakeeeeeuppp…. Semoga makin banyak moda transportasi yang terjangkau menuju ke sana ya Mbaak….
Aku ingat pernah ke Selayar mba tapi tahun 2006, mba. Sayangnya nggak sampai keliling pulau. Tapi dari dermaga pantai aja udah keliatan pantainya indah dan bersih banget
Selalu suka liat foto2 pantai apalagi dirimu yg fotoin, nggak pernah nggak cakeeeepppp :)) Btw. lucky you mbak masih sempat menikmati keindahan pantai di indonesia timur. 🙂
Pantainya bersih-bersih banget ya mba. Masih biru banget.
Aku ingin coba sejenis Pantai Liang Kareta. Tapi kadang serem sendiri dengan lubang di dalamnya
pantaaiiii!! duh kangen banget, tapi kalau musim ujan gini emang masih jernih airnya kah?
Aiiih keren banget euy pantai2nya.. fotonya cetar2..
cakep banget mba jadi pengen kesini kapan yah bisa liburan bareng keluarga ke tempat asik begini hahaha smeoga segera aamiin
Aku kangen maen ke pantai huhuhuhu….
Trus bikin konten di pantai wkkwkwk…
tetep ya 😀
Stuned aku lihat pantai-pantainya jadi bukan cuma di Bira ad pantai yang seperti itu, di sini juga mba yah dan gak kalah cantiknya, aaaa jadi pengen langsung ke sana 😍
Harus dicatat ini, termasuk nomor telponnya. Ada penginapan yang recommended juga di sana gak, Noe?
Satu pun ku belum pernah tau, ternyata dekat dengan makassar ya mba.. btw pantai janeyya horror tapi menarik ya mba ku mau lihat pusaran nya pas sedot air
whoaaa pasirnya putih banget dan kayak gak pernah keinjek orang.. jadi pengen kesana hiks
Noe…you are awesome. Traveler sekaligus adventurer. Heibbbat..sendirian. Begitu indahnya hasil bidikan Noe. Tentang Goa Ular n Goa Kelelawar rada serem ya. Apalagi itu yg namanya Timbula yg pd saat air pasang akan timbul pusaran yg menyedot air laut dan pd saat kering bentuknya keliatan biasa2 aja padahal bisa mematikan kl terperosok dan gak akan kembali ke dunia lagi..hiiii… Noe, saluuut sama Noe, beneran. Wah, link ini boleh bunda share ke anak bunda? Let me know ya utk izinin sharenya krn dia bukan blogger tp tp dia avonturir gitu deh. Pasti seneng. WA bunda 082153732170.deeeh.
Noe, aku berasa diajakin jalan ke pantai seharian, hahahaa… Kenyang deh lihat birunya laut dan langit. Dan aku jadi mupeng ke pantai 😁
Huaaaa….bisa traveling dari pantai ke pantai sendirian itu sesuatu. Impian banget nih menginjakkan kaki ke Tanah Sulawesi…pengeeeen.
Thank you Mbak Noe, aku seharian suntuk. Alhamdulillah pas ke sini aku disuguhi pemandangan yang indahnya Masya Allah luar biasa. Kapan ya bisa menjelajahi Indonesia kayak Mbak Noe?
Pantainya namanya unik dan pemandangannya cakep banget. Aku selalu suka foto-foto traveling di postingan blog ini karena keren banget.
Wuih.. kapan bisa ke Salayar ya.. Namanya doang tetanggaan, sesama Sulawesi, tapi rasanya jauh.. Hhuhu..
Bening cling, kece banget mbak Noe.
Traveler sejati kamu mba, udah sampe mana-mana.
Bangga banget bisa kenal kamu mba Noe.
Naik perahunya jauh dr pelabuhan gak mba?
fotonya keren, saya belom pernah ke tempat ini, insya Allah taon depan deh
Aamiin, semoga kesampaian yaaa 😉
Jd kangen aroma pantai di rumah mbak..
Pantainya cakep2..
Tfs yak 🙂
Sama2 mba 🙂