Batu Gambir lokasinya ada di Merak, Kota Cilegon – Banten. Patokannya adalah, kalau dari arah Cilegon, jalan terus lewat jalan raya ke arah Merak, sampai Puskesmas Merak, lalu ada jalan masuk ke kanan ke arah kampung Pangobelan. Nah, kalau sudah masuk jalan itu, sering-sering tanya ke warga, dimana lokasi Batu Gambir. Jaraknya dari jalan raya sampai lokasi Batu Gambir sekitar 4 sampai 5 kilometer.
Perjalanan hiking ke Batu Gambir ini sebenarnya sudah cukup lama berlalu. Yaitu pada bulan Juni tahun lalu. Haha, setahun lebih, ya! Maklum saja, kalau moody blogger ya begini. Nulis sesukanya, gimana mood saja. Tapi semalam, ada yang membuatku ingin menuliskan cerita perjalanan ke Batu Gambir. Gara-gara buka-buka koleksi foto di google plus, rasanya sayang kalau fotonya hanya disimpan begitu saja. Kenapa tidak dishare dan ditulis ceritanya?
Yang menjadi daya tarik Batu Gambir adalah panoramanya yang cukup menyejukkan mata, dan melegakan hati. Meski belum bisa juga diberi label awesome atau sejenisnya. Tetapi bagiku, bebukitan hijau dan langit biru selalu berhasil membuatku takjub dan memberi efek refresh pada otak. Ditambah lokasinya yang terbilang jauh dari hiruk pikuk kota yang penuh sesak gedung-gedung tinggi dan jalanan yang penuh kendaraan serta polusi.

Jadi untuk warga Cilegon dan sekitarnya, yang suka jalan-jalan atau traveling, kalau lagi ingin menikmati udara segar dengan pemandangan hijau, tak ada salahnya menjadikan Batu Gambir sebagai destinasi wisata alam. Bisa sambil hiking ceria bersama keluarga dan teman, atau bisa juga membawa kendaraan sampai di lokasi.
Tahun lalu, kebetulan ada beberapa teman traveling dari Jakarta yang datang ke rumah dan minta diajak jalan ceria. Biasanya, kalau ada teman minta diajak jalan ceria, aku akan ajak ke objek wisata terdekat dari rumah, yaitu Situs Sejarah Banten Lama. Tapi karena beberapa teman yang datang itu sudah pernah ke Banten Lama, aku jadi harus cari destinasi lain. Dan, beruntunglah ada teman yang tinggal di Merak, dan merekomendasikan Batu Gambir.

Dari Serang, kami membawa kendaraan sendiri, kemudian dititip di rumah salah satu warga yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari lokasi Batu Gambir. Kemudian kami jalan kaki melalui jalan aspal kasar, dengan kondisi jalan menanjak. Lumayan capek juga jalan kaki, tetapi aku menikmatinya.
Aku berjalan santai saja, sambil memperhatikan hal-hal kecil yang kulewati untuk kemudian diabadikan dengan kamera saku yang kupunya. Bunga-bunga liar, kumbang, jamur di tepian jalan, menjadi pengalih perhatian dari rasa lelah dan haus karena teriknya matahari. Ngga heran kalau aku sampai ketinggalan jauh di belakang, sementara teman-teman lain sudah berjalan jauh di depan.



Setelah sampai dan berkumpul di lokasi, kami cuma duduk-duduk di atas permukaan batu yang cukup luas yang berbatasan langsung dengan jurang dan lembah. Konon, keberadaan batu itulah yang membuat tempat tersebut dinamakan Batu Gambir.
Dari atas batu itu lah kami bisa menikmati pemandangan yang menyejukkan mata, yang menjadi obat ampuh untuk melepas lelah setelah trekking. Sesekali berpose gokil di depan kamera untuk mengabadikan moment kebersamaan kami. Dan tentunya, kami mengobrol banyak hal seru, sambil menikmati berbagai snack yang kami bawa dari rumah. Ada satu snack yang kusuka, yang sengaja dibawa oleh salah satu temanku dari Bandung. Namanya molring, alias cimol kering.

Molring adalah camilan traditional khas Bandung, Jawa Barat. Whuah, ngga heran deh, Bandung kan memang terkenal dengan aneka kuliner dan jajanan unik. Aku jadi ingin ke Bandung untuk traveling menyusuri Jalan Braga yang terkenal itu, sambil kulineran juga. Sepertinya ini ide yang bagus. Setelah beberapa teman dari Jakarta & Bandung yang mengunjungiku ke Serang dan minta diajak main, nanti ada saatnya aku yang ke Bandung minta di-guiding. 😀
Maaf mau tanya utk kesini buka nya dr jm brp sampai jm brp yaa makasih
Nggak ada jam tutupnya kak
Ini nih moment terindah..Ada ya di cilegon yang kayak ginian..Masihkah sampai sekarang kak??
Wah,,akhirnya ketemu juga yang dicari buat liburannya..Makasih kak sharingnya..Bisa buat list daftar nih..
Asli indah banget.. Kapan2 kesana ah. Mantep buat target wisata selanjutnya hehe
Bisa kali yah mba jadi tourgednya hehe…
Mau lagi deh rasanya di manja alam…
bagus-bagu tempatnya jadi pngen kesana aja hhe
Indah. tapi saya belum bisa merasakannya. kurang lbh 10 thn di ibu kota seperti tak mengenal daerah sendiri. kalau pun pulang, hanya sekedar cium tangan ortu, kemudian tidur, lalu pulang lagi. padahal neng samping gunung iku umah kite.
Waduuh, klo pulang lagi coba melipir bentar deh kang 😉
Foto gokilnya seru yaaa.. Awaas jatuuuh hehehr
hehe iyaahh
Keren kuat hiking
*orangnya lebih milih wisata main air drpd ke gunung :))
Hihi.. Main air juga seru kok, aku jg sukaa… Naik gunung, ayok aja tp kidi latihan fisim dulu sih. Hihi
Noeeee..gimana caranya bisa moto matahari gitu… kerennnn
Ngga tauu, yg motion temenku. Haha..
Wah seruuuu! Alamnya bagussss….
Iyaa, mayan buat refreshing mba.. 😀
HUwaaah sempat ngira hamil2 nanjak 😀
Haha.. Ngga lah qy, ampuuun, udh gk bs pecicilan kok :p
Ati2 jejingkrakan di atas batu hihi. Kalo soal hiking2 gitu, aku nyerah deh. Jalan deket aja sudah ngos2an napasku *ketahuan nggak pernah olah raga 😀
Hahah.. Faktur U jg kali ya Mba. *dilempar bolu dr jember*
Wahhhh asyiknya…
Mak noe udah lahiran yaaa? Selamat ya mak *ketjoep
Iyaa.. Makasiih mak Neng Nong cantiik :*
Waa ternyata di Cilegon ada beginian yak…
Wkwkwk… Ada kak, mayan aja buat refreshing :p
wah asik banget ya…sama anak2 pula..eh itu jamur jadi pengen sup jamur deh mak 🙂
Ayo bumil masak jamur, jamur tiram enak tuh di bikin sup 😉
morling???baru dneger namanya mak hehehe..bentuknya belum tauu 🙂
asik ya hiking bareng anak2,seru kayaknya
Enak lho molring 😉 mau?